Ekonomi Kreatif adalah penciptaan nilai tambah yang berbasis ide yang lahir dari kreativitas sumber daya manusia (orang kreatif) dan berbasis ilmu pengetahuan, termasuk warisan budaya dan teknologi
HISTORY
Ekonomi kreatif memiliki kata kunci, yaitu kata ‘kreatif’ itu sendiri. Bahwa manusia mampu menghasilkan karya kreatif dalam pekerjaannya tentu bukanlah sebuah gagasan baru. Sejak zaman pencerahan hingga era modern dengan industrialisasinya, kemudian masuk ke era digital masa kini, pemahaman tentang proses kreatif dan perannya dalam kehidupan bermasyarakat terus berkembang.
Seni dan budaya manusia telah tumbuh sejak awal peradaban dan berkembang pesat dalam peran pentingnya di berbagai tonggak peradaban manusia di masa lalu. Namun, pembabakan ekonomi kreatif diulas dari zaman modern, yaitu pada Era Pencerahan (Enlightment) sebagai asal mula pemikiran dunia modern.
Perkembangan ekonomi kreatif selanjutnya ditandai dengan globalisasi kreativitas sebagai industri kreatif (pasca 1995). Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dunia serta sistem transportasi yang semakin mudah dan terjangkau menghantarkan dunia pada era globalisasi. Memasuki era globalisasi, industri kreatif pertama yang muncul pada akhir tahun 1990-an mulai mengambil pasar global sebagai target utamanya. Pada era ini pulalah invasi softpower bermunculan dengan lebih tegas, digerakkan oleh berbagai kelompok kreatif dan penyedia jasa kreatif. Dalam pasar-pasar baru yang muncul di era global ini, kompetisi masih menjadi orientasi dasar dari kreativitas.
HISTORY
Ekonomi kreatif memiliki kata kunci, yaitu kata ‘kreatif’ itu sendiri. Bahwa manusia mampu menghasilkan karya kreatif dalam pekerjaannya tentu bukanlah sebuah gagasan baru. Sejak zaman pencerahan hingga era modern dengan industrialisasinya, kemudian masuk ke era digital masa kini, pemahaman tentang proses kreatif dan perannya dalam kehidupan bermasyarakat terus berkembang.
Seni dan budaya manusia telah tumbuh sejak awal peradaban dan berkembang pesat dalam peran pentingnya di berbagai tonggak peradaban manusia di masa lalu. Namun, pembabakan ekonomi kreatif diulas dari zaman modern, yaitu pada Era Pencerahan (Enlightment) sebagai asal mula pemikiran dunia modern.
Perkembangan ekonomi kreatif selanjutnya ditandai dengan globalisasi kreativitas sebagai industri kreatif (pasca 1995). Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dunia serta sistem transportasi yang semakin mudah dan terjangkau menghantarkan dunia pada era globalisasi. Memasuki era globalisasi, industri kreatif pertama yang muncul pada akhir tahun 1990-an mulai mengambil pasar global sebagai target utamanya. Pada era ini pulalah invasi softpower bermunculan dengan lebih tegas, digerakkan oleh berbagai kelompok kreatif dan penyedia jasa kreatif. Dalam pasar-pasar baru yang muncul di era global ini, kompetisi masih menjadi orientasi dasar dari kreativitas.
MILESTONE
Periode 2005-2009
Di Indonesia, gagasan pengembangan ekonomi kreatif menguat setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pidato pembukaan INACRAFT 2005 menekankan pentingnya pengembangan industri kerajinan dan kreativitas bangsa dalam rangka pengembangan ekonomi yang berdaya saing. Setelah itu, Kementerian Perdagangan membentuk Indonesia Design Power dengan tujuan untuk meningkatkan kekuatan desain dan penciptaan merek. Melalui Indonesia Design Power Trade Expo, Kementerian Perdagangan mulai memberikan zona khusus dalam pameran yang diselenggarakan kepada wirausaha kreatif.
Pada tahun 2007, pemerintah menyelenggarakan pameran khusus produk budaya Indonesia, yaitu Pekan Produk Budaya Indonesia (PPBI) dengan tema Bunga Rampai Produk Budaya Indonesia untuk Dunia. Pada kesempatan tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan penekanan bahwa Bangsa Indonesia harus (1) mengembangkan ekonomi kreatif yang memadukan ide, seni, dan teknologi; (2) mengembangkan produk ekonomi unggulan yang berbasis seni, budaya, dan kerajinan; serta (3) mendorong pengembangan ekonomi warisan atau heritage economy.
Periode 2005-2009
Di Indonesia, gagasan pengembangan ekonomi kreatif menguat setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pidato pembukaan INACRAFT 2005 menekankan pentingnya pengembangan industri kerajinan dan kreativitas bangsa dalam rangka pengembangan ekonomi yang berdaya saing. Setelah itu, Kementerian Perdagangan membentuk Indonesia Design Power dengan tujuan untuk meningkatkan kekuatan desain dan penciptaan merek. Melalui Indonesia Design Power Trade Expo, Kementerian Perdagangan mulai memberikan zona khusus dalam pameran yang diselenggarakan kepada wirausaha kreatif.
Pada tahun 2007, pemerintah menyelenggarakan pameran khusus produk budaya Indonesia, yaitu Pekan Produk Budaya Indonesia (PPBI) dengan tema Bunga Rampai Produk Budaya Indonesia untuk Dunia. Pada kesempatan tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan penekanan bahwa Bangsa Indonesia harus (1) mengembangkan ekonomi kreatif yang memadukan ide, seni, dan teknologi; (2) mengembangkan produk ekonomi unggulan yang berbasis seni, budaya, dan kerajinan; serta (3) mendorong pengembangan ekonomi warisan atau heritage economy.
Periode 2010-2014
Sejak dikeluarkan Inpres Nomor 6 tahun 2009, ekonomi kreatif semakin bergeliat, media mulai menaruh perhatian kepada pengembangan ekonomi kreatif. Masyarakat mulai memahami apa itu ekonomi kreatif dan potensi pengembangannya ke depan. Pemerintah mulai secara aktif melakukan koordinasi lintar sektor untuk melakukan pengembangan ekonomi kreatif sehingga mucul kebutuhan informasi mengenai ekonomi kreatif yang dapat diakses secara mudah dan cepat. Kebutuhan ini dijawab dengan diluncurkannya portal indonesiakreatif.net yang dapat menjadi penghubung antar-pemangku kepentingan dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia pada tahun 2010.
Sejak dikeluarkan Inpres Nomor 6 tahun 2009, ekonomi kreatif semakin bergeliat, media mulai menaruh perhatian kepada pengembangan ekonomi kreatif. Masyarakat mulai memahami apa itu ekonomi kreatif dan potensi pengembangannya ke depan. Pemerintah mulai secara aktif melakukan koordinasi lintar sektor untuk melakukan pengembangan ekonomi kreatif sehingga mucul kebutuhan informasi mengenai ekonomi kreatif yang dapat diakses secara mudah dan cepat. Kebutuhan ini dijawab dengan diluncurkannya portal indonesiakreatif.net yang dapat menjadi penghubung antar-pemangku kepentingan dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia pada tahun 2010.
RENCANA JANGKA PANJANG
Visi pengembangan ekonomi kreatif hingga 2025 adalah menjadikan "Ekonomi Kreatif sebagai penggerak terciptanya Indonesia yang berdaya saing dan masyarakat berkualitas hidup".
Melalui visi tersebut, pengembangan ekonomi kreatif bertujuan untuk mewujudkan Indonesia yang berdaya saing, yaitu Indonesia dengan masyarakatnya yang mampu berkompetisi secara adil, jujur, dan menjunjung tinggi etika dan unggul di tingkat nasional maupun global, serta memiliki kemampuan (daya juang) untuk terus melakukan perbaikan (continuous improvement), dan selalu berpikir positif untuk menghadapi tantangan dan permasalahan.
Selain itu, pengembangan ekonomi kreatif juga bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berkualitas hidup, yaitu masyarakat yang sehat jasmani dan rohani, berpendidikan, memiliki kesadaran untuk menjaga kelestarian lingkungan, memiliki kehidupan yang seimbang, memiliki kepedulian sosial, memiliki toleransi dalam menerima perbedaan yang ada dan bahagia. Visi tersebut diwujudkan melalui 3 misi utama yang dijabarkan menjadi 7 tujuan utama dan 17 sasaran strategis. Tiga misi utama pengembangan ekonomi kreatif yaitu:
• Mengoptimalkan pengembangan dan pelestarian sumber daya lokal yang berdaya saing, dinamis, dan berkelanjutan
• Mengembangkan industri kreatif yang berdaya saing, tumbuh, beragam, dan berkualitas
• Mengembangkan lingkungan yang kondustif yang mengatasnamakan kreativitas dalam pembangunan nasional dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
Visi pengembangan ekonomi kreatif hingga 2025 adalah menjadikan "Ekonomi Kreatif sebagai penggerak terciptanya Indonesia yang berdaya saing dan masyarakat berkualitas hidup".
Melalui visi tersebut, pengembangan ekonomi kreatif bertujuan untuk mewujudkan Indonesia yang berdaya saing, yaitu Indonesia dengan masyarakatnya yang mampu berkompetisi secara adil, jujur, dan menjunjung tinggi etika dan unggul di tingkat nasional maupun global, serta memiliki kemampuan (daya juang) untuk terus melakukan perbaikan (continuous improvement), dan selalu berpikir positif untuk menghadapi tantangan dan permasalahan.
Selain itu, pengembangan ekonomi kreatif juga bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berkualitas hidup, yaitu masyarakat yang sehat jasmani dan rohani, berpendidikan, memiliki kesadaran untuk menjaga kelestarian lingkungan, memiliki kehidupan yang seimbang, memiliki kepedulian sosial, memiliki toleransi dalam menerima perbedaan yang ada dan bahagia. Visi tersebut diwujudkan melalui 3 misi utama yang dijabarkan menjadi 7 tujuan utama dan 17 sasaran strategis. Tiga misi utama pengembangan ekonomi kreatif yaitu:
• Mengoptimalkan pengembangan dan pelestarian sumber daya lokal yang berdaya saing, dinamis, dan berkelanjutan
• Mengembangkan industri kreatif yang berdaya saing, tumbuh, beragam, dan berkualitas
• Mengembangkan lingkungan yang kondustif yang mengatasnamakan kreativitas dalam pembangunan nasional dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
Sumber : http://program.indonesiakreatif.net/creative-economy/
0 komentar:
Posting Komentar