Perkembangan Inflasi Kota Tarakan Bulan Oktober 2015

Berdasarkan Tabel perkembangan dibawah ini perkembangan inflasi bulan Oktober 2015 dapat dijelaskan sebagai berikut :

Inflasi terjadi / disebabkan adanya kenaikkan harga yang ditunjukkan oleh kenaikkan indeks pada kelompok – kelompok barang dan jasa ( IHK ), berdasarkan data diatas kelompok indeks yang mempunyai andil terbesar berturut –turut di bulan Oktober 2015 adalah dikelompok sandang sebesar 1,02 persen, kelompok makanan jadi, rokok dan tembakau sebesar 0,70 persen, kelompok bahan makanan 0,62 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,79 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,16 persen.sedangkan penurunan IHK terjadi pada kelompok Transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,56 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,02 persen.

 

Data IHK periode September &Oktober 2015

Kelompok Komoditi	IHK Bulan September	IHK Bulan Oktoober
Bahan Makanan	133,55	134,388
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau	131,96	132,88
Perumahan	122,05	122,24
Sandang	119,67	120,89
Kesehatan	131,38	132,42
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga	131,82	131,79
Transportasi dan Komunikasi	136,09	135,33

Sumber : BPS Kota Tarakan

Data LajuInflasi Month to Mont, Kalender, danYoy

Kelompok Komoditi	Laju Inflasi Bulanan	Laju Inflasi Kalender	Laju Inflasi Yoy
Bahan Makanan	0,62	2	8,45
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau	0,7	6,41	10,65
Perumahan	0,16	1,87	2,51
Sandang	1,02	2,16	1,89
Kesehatan	0,79	6,14	7,36
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga	-1,02	3,82	5,35
Transportasi dan Komunikasi	-0,56	-2,35	10,11

Sumber : BPS Kota Tarakan

Adapun kelompok komoditi penyumbang inflasi masing masing komoditi sebagai berikut :

1. Kelompok bahan makanan : ikan bandeng, bawang merah, wortel, jagung manis, kangkung, kelapa, ketimun, ikan bawal, susu untuk balita, udang basah, labu merah, ikan cakalang, bunci, ikan belanak, dan bawang putih.
2. Makanan Jadi ; martabak, rokok kretek filter dan ayam goreng.
3. Komoditas lain yang mempunyai andil terhadap inflasi adalah mobil, baju muslim, kulkas,dokter gigi.

Faktor – faktor kenaikkan harga tersebut dikarenakan melemahnya nilai rupiah terhadap dolar dan kelangkaan stok di pasar. Sedangkan beberapa komoditas yang mengalami deflasi adalah kelompok bahan makanan : cabe rawit, ikan laying, cabe merah, pisang, daging ayam ras, sawi, ikan kakap, telur, jeruk, minyak goreng, bensin. Sementara untuk kelompok transportasi adalah kenaikkan angkutan udara.

Untuk angkutan udara mengalami penurunan dikarenakan penurunan harga minyak dunia terutama aftur. Sementara untuk laju inflasi kalender yang tertinggi adalah dikelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 6,41 persen, kesehatan

Read More

Bimtek Competition Checklist KPPU

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Kantor Perwakilan Balikpapan bekerja sama dengan Bagian Perekonomian Setda Kota Tarakan menyelenggarakan Bimbingan Teknis Competition Checklist dengan tema “Sebagai upaya advokasi pencegahan dan harmonisasi kebijakan Pemerintah yang pro persaingan usaha yang sehat” . Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2015 di Ruang rapat Kenawai Setda Kota Tarakan. Acara ini dihadiri oleh beberapa SKPD terkait diantaranya DISHUB, DISNAKTAN, DISPERINDAGKOP, DKP, BPLH, DINSOSNAKER, DISBUDPAPORA, DISHUTTAMBEN, KPPT, Bagian Hukum dan Bagian Kerjasama Setda Kota Tarakan. 
Apresiasi dari para peserta Bimtek sangat baik, pada waktu sesi tanya jawab Bapak Sugeng dari DISNAKTAN “Bagaimana cara menentukan pasokan daging dari India dengan aturan turunan Perda dan Perwali di kaitkan dengan program KPPU Pusat?”
Kepala KPD KPPU Balikpapan Akhmad Muhari menjelaskan “Untuk aturan turunan di buat kembali oleh masing-masing SKPD, untuk checklist bisa di sesuaikan dengan rencana aturan Perwali ataupun evaluasi Undang-undang yang telah diterapkan selama ini. Jadi pihak KPPU siap membantu dalam mengasistensi checklist dari turunan aturan yang berlaku”.
Untuk membantu peningkatan dan memperlancar program pemerintah dalam revolusi regulasi guna mendukung kegiatan pro pasar persaingan sempurna, maka dibutuhkan turunan aturan dari Perda ataupun Perwali yang dimonitoring oleh KPPU Pusat, dengan tujuan utama bahwa kebijakan yang dikeluarkan sesuai dengan aturan pro pelaku usaha yang semuanya bebas aktif bersaing dalam melakukan pasokan usaha ke wilayah Tarakan. Dengan adanya bimtek ini akan mampu membantu dalam merancang ataupun mengevaluasi kebijakan yang akan diselenggarakan dan berkoordinasi dengan KPPU Pusat.

Read More

BUMD Sebagai Penggerak Utama Pembangunan Ekonomi Daerah

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) berkontribusi bagi perkembangan perekonomian daerah, umumnya, dan penerimaan daerah, khususnya. Kontribusi tersebut multiplier effect seperti menstimulus pertumbuhan ekonomi. Jika lembaga bisnis yang dimiliki dan dikelola pemerintah daerah itu sebagai pendorong down effect ekonomi, maka menambah sumber pendapatan asli daerah (PAD) di luar pajak dan retribusi daerah yang menopang anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Lebih sekadar penyumbang pendapatan asli daerah (PAD), BUMD juga salah satu penggerak ekonomi daerah karena bidang usahanya menguasai hajat hidup orang banyak. Karena kontribusinya, BUMD menjadi tulang punggung ekonomi daerah dan nasional.

Read More